Pages

Senin, 09 April 2012

drama singkat


EMAK INGIN KE LUAR NEGERI
Kisah ini bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga kecil yang hanya terdiri dari ibu dan seorang anak lelakinya yang bernama Hanafi. Hanafi sangat sayang kepada ibunya tersebut karena dari kecil hanafi hanya tinggal berdua dengan ibunya karena ayahnya sudah lama meninggal. Hidup mereka tidak bisa di kategorikan mampu, karena Hanafi hanyalah seorang buruh bangunan sedangkan ibunya tidak bekerja.
Suatu hari Hanafi dan ibunya sedang berbincang-bincang di ruang tengah rumahnya.
Ibu hanafi menemukan sebuah brosur tentang perjalanan ke luar negeri dan mencoba untuk melihat lihatnya.

Hanafi  : “ibu mau apa dengan brosur-brosur tersebut?”
Ibu  : “ibu hanya melihat lihat saja kok, siapa tau tahun baru depan ibu bisa rayain d luar negri, ibu bosan tahun baru dengan ibu ibu kompleks sini, Cuma bakar singkok aj. Boseend...”
Hanafi :”ah ibu, bahasanya pke ibu ibu kompleks segala, pdahal semuanya cman istri dri buruh bangunan saja. Terus ibu mau pergi ke mana??”
Bu hanafi : “Aku sedang bingung. Mau Tahun Baru ke Prancis, di sana sedang ada pemogokan. Transportasi lumpuh. Masak, pergi ke Prancis cuma mendekam di rumah Saudara. Kan, nggak enak. Mau nengok famili di Kanada, di sana sedang musim dingin.”
Hanafi : memangnya kita punya saudara d Prancis? Kq ibu g pernah cerita??. Klo d kanada khan bisa pke baju tebal bu.”
Bu hanafi : “sodara jaoh(sog mengeles, pdahal sebenanya tidak ada), Bukan perkara baju tebal, tetapi rematikku ini, lho. Bisa kambuh nanti.”
Hanafi : “Ke Australia saja, Bu As. Di sana kan sedang musim panas.”
Bu hanafi : “Ya, ngapain ke sana. Cuma melihat kanguru. Sudah ada, tuh, di sini. Di kebun binatang. Kenapa mesti ke sana.”
Hanafi : “Alasan rematik, alasan kanguru, bilang saja  tidak punya tabungan bu, tidak usah lah berlagak kek gtu”
Bu hanafi : “(senyum kecut) syapa tau kamuu mau biayain ibu...
Hanafi : “mo di biayain pke ap bu?? Pke daoon..”
Bu hanafi :”pke apa aja boyyeeeehh...”
Hanafi : “saya tidak ada tabungan bu, gaji saya slalu abis buat beli perlengkapan make up ibu, byar speedy, ini lah itu lah ibu sich kerjaannya online mulu, pesbukan sepanjang harii..... tapi klo ada yang mo byrin ibu mau g??”
Bu hanafi : (Wajah berangnya kontan hilang, berubah terbelalak penuh harap). “Lho, siapa, Pak, yang mau mengongkosi?”
Hanafi : “Ada, mau?”
Bu hanafi  : (sambil melihat kesungguhan anaknya). “Ya, mau.”
Hanafi : “Ibu loncat pagar saja di kedutaan!” (tertawa terbahak-bahak).
Bu As : (kebingungan) “Lho, bisa toh, Nak?”
Hanafi  : “Ya, bisa, Bu, tetapi itu namanya minta suaka politik. Ibu bilang saja pada orang kedutaan, sudah bosan tinggal di Indonesia. Punya suami sudah meninggal. Di luar negeri nanti jadi gelandangan dan diberi uang, kok, Bu.”
Bu As : “Huu, menghina, jadi gelandangan …. nggak, nggak sudi yaa ….”

Pembicaraan mereka malam itu pun berakhir. Di dalam hatinnya hanafi sangat ingin membahagiakan ibunya, dia ingin sekali mengabulkan keinginan ibunya untuk pergi ke luara negeri. Tapi apa dayanya, dia hanya seorang buruh banguna yang gajinya tidaklah terlalu besar. Malam itu hanafi tidak bisa tidur, dia masih memikirkan keinginan ibunya.
Keesokan harinya ketika hendak berangkat kerja, hanafi bertemu dengan ibu ibu komplek sebelah yang bisa dibilang kaya kaya semua yang sedang asyik mengobrol.

ibu 1: “hey jenk, tau g kmren saia k mall sm suami saia truz saia melihat perhiasan yang bgus n lgka gtuu, nii cba liat dech... mahal lho....”
Ibu 2 :”wow, amazing, baguus sekalii, knpa g dgan tokonya aja skalian yang di beli jenk, mumpung pergi dengan suaminya”
Ibu 1 :” ah jenk ini bisa aj memuji klo saia emank orang kaya, iy udda dech nii saya punya cincin bagus, ni buat jenk aj. Jenk tdii khan udda muji saya, sbg ucpan terima kasihnya saia kasih ini dech.”
Ibu 2 :”aduh jenk ini baik skali, udda kaya baik lagi (berharap dpet perhiasan lgi)”
Ibu 1 :” ah sudah lah jenk, jgn terlalu byk memuji saya nti perhiasan habis di ksii k jenk semua lgii”
Ibu 2: “gpp jenk, jenk khan orang terlanjur kaya yang hartanya g akan habis 7 turunan”
Ibu 1:” ah bisa aj, iy udda smua perhiasan ini buat jenk aj dech, jenk emank pntar skali iy ambil hati saya...”
Ibu 2:”beneran jenk, jenk bner2 org terlanjur kaya yang baek hati dan tidag sombong yang meninggalnya masuk syurga”
Ibu 1:” ah jenk ini bsa aj, perhiasan yang saya bawa udda habis jenk, g ush d puji lgii dech, bsa2 miskin saya nti”
Ibu 2:” ah jenk bisa aja”

Mendengar percakapan ke2 ibu tersebut hanafi jadi ingat pada keinginan ibunya kemaren malam yang igin ke luar negeri. Hanafi jadi krpikiran untuk mencuri perhiasa tersebut. Ketika melihat situasi aman, hanafi memasang ancang2 untuk bersiap mencuri perhiasan tersebut.

Hanafi :”bersedia, siap,..... go (berlari sekencang mgkin dan berusaha mengambil perhiasan ibu2 tersebut)
Ibu 2 :” hey dek, salah ambil, itu mah yang di ambil petai, nii perhiasannya masi di sini”
Hanafi :”(menoleh ke belakang dan berbalik menukar petai dengan perhiasan), mksii iy buk. (lalu berlari lgi)
Ibu 1 dan 2: “(baru sadar dan lgsg berteriak) MAAAALLIIIIIIIIIIIIINNNNNNNNNNGG.....

Warga kampung pun keluar rumah mereka mengejar maling tersebut yang kebetulan yang jadi maling adalah hanafi. Hanafi masih berlari sekencang kencangnya tap ternyata warga kampung lebih banyak dari dugaannya. Hanafi pun berhasil di kepung dan d hakimi oleh warga hingga babak belur lalu di bawa ke kantor polisi.  Dan di kantor polisi.

Polisi :”kenapa anda melakukan pencurian ini?”
Hanafi :”saya ingin membahagiakan ibu saya pag,”
Polisi :”knpa ibu kamu?? Ingin naek haji iya??”
Hanafi :” bukan pag, beliau pengend liburan ke luar negeri”
Polisi :” anneh, udda lah tua malah minta yg aneh2, g nyadar ap sm kondisi ekonomi kluarganya”
Hanafi :”(tersinggung dg kata2 polisi tersebut karena mengatai ibunya) hey pag, saia memank miskin tapi saya berusaha menyenangkan hati ibu saya.”

Ketika hanafi sedang membela ibunya tersebut, ibunya pun dtg dengan tergopoh gopoh.
Ibu hanafi:”dasar anag g tau di untung, (menampar hanafi) memangnya slama ini, saya pernah mengajarkan kamu mencuri?? Mencuri itu bolle saja, asal jangan ketauan.... sekarang liat diri kamuu, udda g kyk org lgii, babak belur...

Hanafi :”tapi bu,,,”
Ibu hanafi :” ap?? Masii mau menjawab kamuu?? Udda jelas jelas salah melawan jga lgii..”
Polisi :” maap bu...”
Bu hanafi :” anda juga pag polisi, anda berusaha membela anak saya iy, anda tau khan dia salah, knpa msii anda bela juga, nanti saya masukan juga anda ke dlam penjara nii...”
Polisi :”(setengah kaget), sebaiknya ibu dgarkan dlu penjelasnya anak ibu”
Bu hanafi :” tidak ada yang mesti di dengarkan lgi, HANAFI.... LOE GUEHH END..... (balik kanan dan pulang)

Bu hanafi yang keluar di temani dengan seorang polisi yang masii muda dan ganteng pun berjalan dengan senyum2 dan malu2..

Bu hanafi : maaf iy, tdii saya udda marah pada anda”
Polisi :” tidak apa2 kq bu?? Eh iy bu, ibu tau tidak apa alasan hanafi mencuri??”
Bu hanafi :” tidak penting bagi saya untuk mengetahui alasanya pak, saya sudah marah sama dia..”
Polisi :” tp alasanya untuk membiayai ibu ke luar negeri”
Bu hanafi :”(terkejutt) APAAAA???? (musik jreeeng)
Polisi :”ekspresinya kurang meyakinkan bu, di ulang lgiii”
Bu hanafi :”okokok, ehem...., APAAAAAAA???? DEMI SAYA??” astajiiim, tenyta saya suda berburuk sangka pada putra saya sendiri, saya sedihhh,,, (mencoba menangis sedih dan memeluk polisi tadii)
Polisi :”(menolak pelukan) maap bu, saya bukan hanafi”
Bu hanafi :”eh maap, saya terlalu mendramatisir,”

Lalu bu hanafi pun kembali ke dlam dan menemui anak semata wayangnya hanafi.

Bu hanafi :” HAAAANNAAAAAAFIIIIII.....
Hanafi :” IBUUUUUUUUUUUUUU.....(adegan film india)”
Bu hanafi :”maafkan ibu nag, ibu sekarang sudah tau alasn kamu mencuri yang sebenarnya. Maafkan ibu yang telah memaksa kamuu untuk uang untuk pergi ke luar negri, sebenarnya ibu tidak ada niat sedikitpun akan hal itu, ibu melakukan itu hanya untuk mensupport kamuuu biar kebih giat lagi bekrja dan berusaha dengan cara yang halal, bukan dengan mencuri seperti ini .... maafkan ibu iy nag”
Hanafi :”iy bu, sebenarnya bukan ibu yang salah, tp hanafi yang tidak bisa memahami arti dari keinginan ibu tersebut, sekarang mau gmna lgii, nasi sudah menjadi bubur bu, nafi terlanjur sayang denga ibu, makanya nafi melakukan ini untuk ibu.”
Bu hanafi :” iya sudah lah nak,jgn ditangisi yang lalu biarlah berlalu. Sekarang kita tatap sajja masa depan yang lebih cerah...”
Hanafi :”skali lagii nafi mnta maaf iy bu...”
Bu hanafi :” iya nag, ibu juga iy. Ibu janji slama kamu d penjara ibu akan slalu melihat kamuu, bwa makanan yang enak2 dan satuu lagi ibu janji tidak akan minta yang macam2 lgii sama kamuu....”
Hanafi :”mksii iy bu.... nafii sayang ibu”
Keluarga kecil itu pun kembali rukun kembali,.






Inilah Hidup


Hidupmuu tidak berwarna jika apa yang kau inginkan slalu terwujud
Inilah hidup, penuh tantangan dan cobaan yang mengasyikkan
Jalani hidupmuu dengan senyuman, maka beban beratpun akan menjadi ringan
Apapun yang terjadi, inilah hidupmuu...
Syukuri apapun yang tlah kau dapatkan, walaupun hanya sebutir beras.