Pages

Kamis, 05 September 2013

TEORI AKUNTANSI "KONSEP DASAR"

KONSEP DASAR
A.    Pengertian
Konsep dasar umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Menurut Paul Grady, konsep dasar merupakan konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemen keuangan.
(Suwardjono,2005:211)
B.     Sumber konsep dasar
Berikut adalah beberapa daftar seperangkat konsep dasar dari beberapa sumber :
a)      Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
IAI mengadopsi kerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilih juga mengikuti IASC. Ada dua konsep dasar (dinamakan asumsi pelandas atau underlying assumptions) yang disebut secara spesifik dalam rangka rerangka konseptual IASC.
Konsep dasar tersebut adalah :
·         Basis accrual (accrual basis)
·         Usaha berlanjut (going concern)
b)      Paul Grady
Grady mengasumsi sepuluh konsep dasar yang dianggap melandasi praktik bisnis dan akuntansi di Amerika :
1)      Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi
2)      Entitas bisnis spesifik
3)      Usaha berlanjut
4)      Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5)      Konsistensi antar periode untuk entitas yang sama
6)      Keanekaragaman perlakuan akuntansi diantara entitas independen
7)      Konservatisme
8)      Keterandalan data melalui pengendalian internal
9)      Materialitas
10)  Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran 
c)      Accounting Principles Board
APB menyebut konsep dasar sebagai ciri-ciri dasar dan memuatnya dalam APB Statement No.4. APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik diterapkannya akuntansi yaitu :
1)      Entitas akuntansi
2)      Usaha berlanjut
3)      Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
4)      Perioda perioda waktu
5)      Pengukuran dalam unit uang
6)      Akrual
7)      Harga pertukaran
8)      Angka pendekatan
9)      Pertimbangan
10)  Informasi keuangan umum
11)  Statement keuangan berkaitan secara mendasar
12)  Substansi dari bentuk
13)  Materialitas
d)     Wolk, Tearney, dan Dodd
Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai postulat dan beberapa sebagai prinsip berorientasi – masukan yaitu: recognition, matching, conservatisme, disclosure, materiality, dan objectivity dan prinsip berorientasi-keluaran yaitu : comparability, consistency dan uniformity. Keempat konsep yang dikategorikan postulat adalah :
·         Usaha berlanjut
·         Perioda waktu
·         Entitas akuntansi
·         Unit moneter
e)    Anthony, Hawkins, dan Merchant
Penulis ini mendaftar sebelas konsep berikuit ini yang dijadikan basis dalam membahas isi, bentuk, dan arti penting statement keuangan. Konsep dasar 1-5 dikategorikan sebagai pelandas statement posisi keuangan sedangkan konsep dasar 6-11 sebagai pelandas statement laba rugi. Berikut adalah sebelas konsep dasar :
1)      Pengukuran dengan unit uang
2)      Entitas
3)      Usaha berlanjut
4)      Kos
5)      Aspek ganda
6)      Perioda akuntansi
7)      Konservatisme
8)      Realisasi
9)      Penandingan
10)  Konsistensi
11)  Materialitas
(Suwardjono, 2005:211-214)

C.    Konsep Dasar Patton dan Littleton

TEORI AKUNTANSI "Perekayasaan Pelaporan Keuangan Dan Rerangka Konseptual - Lanjutan"

Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Dan Rerangka Konseptual
Pembahasan sebelumnya :
A.    Perekayasaan pelaporan keuangan           
1.      Proses Perekayasaan
2.      Konsep Informasi Akuntansi
3.      Rerangka Konseptual
4.      Prinsip Akuntansi Berterima Umum
B.     Kerangka konseptual
1.      Pengertian dan Sasaran
2.      Manfaat dan Kungsi
3.      Rerangka Konseptual FASB
·         Tujuan pelaporan keuangan
·         Criteria kualitas informasi
·         elemen-element statemen keuangan
·         Pengukuran dan pengakuan
Pembahasan sekarang :
4.      Rerangka Konseptual SAK
      Kerangka konseptual digunakan sebagai pedoman penyusunan standar dalam mengembangkan standar masa mendatang, sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi yang belum diatur dalam standar yang telah ada.
      Penerapan standar oleh manajemen harus menggunakan pertimbangn profesional dalam menentukan kebijakan akuntansi sehingga menghasilkan informasi yang relevan dan andal. Manajemen mempertimbangkan defenisi, kriteria pengakuan, serta konsep pengukuran untuk asset , liabilitas, pendapatan dan beban dalam kerangka konseptual.
Kerangka konseptual di tujukan untuk:
1.      Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya
2.      Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang di atur dalam standar akuntansi keuangan.
3.      Auditor dalm memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan di susun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
4.      Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan.
Kerangka konseptual bukan merupakan standar akuntansi keuangan. Dalam hal ini terjadi pertentangan antar ketentuan standar akuntansi keuangan dengan ketentuan dalam kerangka konseptual, maka ketentuan dalam standar akuntansi keuangan di unggulkan. Penyusunan standar menggunakan kerangka konseptual ini sebagai acuan sehingga di harapkan konflik antar standar  dan kerangka konseptual akan berkurang dengan berlalunya waktu.  Contoh: kerangka konseptual menggunakan konsep harga perolehan dalam mencatat nilai asset,, namun dalam PSAK 19 asset tak berujud menyatakan bahwa pengakuan nilai asset tak berwujud dari kegiatan pengembangan internal di lakukan setelah memenuhi kriteria tertentu. Berdasarkan konsep tersebut  biaya yang telah di keluarkan pada periode seblumnya tidak di kapitalisasi sehingga nilai asset tak berwujud tidak mencerminkan substansi ekonomi nilai perolehan dari asset tak berwujud tersebut.
Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri atas
1.      Pengguna laporan keuangan
2.      Tujuan laporan keuangan
3.      Asumsi dasar
4.      Karakteristik kualitatif
5.      Konsep pengakuan unsur laporan keuangan
6.      Konsep pemeliharaan modal
Informasi keuangan di tujukan untuk pengambilan keputusan bagi para pemakai. Informasi keuangan yang di susun harus memenuhi karakteristik kualitatif, relevan, keandalan, dan dapat di pahami. Agar memiliki kualitas yang Relevan, laporan keuangan harus memiliki niali prediksi, niali konformasi, dan memperhatikan konsep materialitas. Untuk dapat memiliki kualitas keandalan, informasi harus bebas dari bias dengan pertimbangan yang sehat, memperhatikan kelengkapan, serta penyajian yang wajar dengan berpegang pada konsep substansi mengungguli bentuk. Laporan keuangan harus dapat di bandingkan dengan , menjaga prinsip konsistensi dan pengungkapannya. Penyusunan laporan harus memperhatikan faktor tepat waktu, keseimbangan antara karakteristik kualitatif.
Kerangka konseptual mengatur tentang pengakuan dan pengukuran unsur-unsur dalam laporan keuangan. Unsur laporan keuangan yang di jelaskan adalah asset, liabilitas, pendapatan dan beban. Kaidah dalam konseptual  ini di gunakan jika dalam praktek tidak ada standar akuntansi khusus yang mengatur tentang transaksi tersebut. Contoh, pengaturan tentang asset tetap tidak mengikuti peraturan umum dalam kerangka konseptual karena telah ada standar akuntansi yang mengatur yaitu PSAK 16. Namun untuk perlakuan akuntansi biaya dibayar di muka, penyususnan laporan keuangan dapat menggunakan asumsi dasar akrual, konsep umum pengakuan beban sebagai dasar dalam mengakui, dan mengukur biaya di bayar di muka.
Konsep pembiayaan modal menjelaskan dua hal pemeliharaan modal yaitu modal fisik dan modal keuangan. Konsep ini akan mempengaruhi pemahaman tentang laba suatu entitas karena menggunakan sudut pandang yang berbeda. Keberadaan kerangka konseptual yang komprehensif  mempengaruhi arah pengembangan standar akuntansi dimasa mendatang yang akirnya akan mempengaruhi kulitas informasi yang di hasilkan

Keranka konseptual menurut IFRS
Selengkapnya di 


S

TEORI AKUNTANSI "PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN DAN RERANGKA KONSEPTUAL"

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN DAN RERANGKA KONSEPTUAL

A.     PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN
Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang tersedia. Konsep, metoda, teknik, serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk.
Akuntansi secara luas didefinisakn sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan , pemyediaan jasa secara nasional berupa informasi keuangan kuantitif, unit unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara otomatis melalui mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara otomatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu prinsip akuntansi yang berterima umum /PABU (GAAP) termasuk di dalamnya standar akuntansi.
Dalam perekayasaaan pelaporan keuangan , akuntansi memanfaatkan pengetahuan dan sains dari berbagai disiplin ilmu. Tujuan akuntansi akan menjadi kekuatan pengarah dalam merekayasa akuntansi karena tujuan tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi kebermanfaatan dan keefektifan produk yang dihasilkan.
1.      Proses Perekayasaan
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial negara. Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara.

Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif unutk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan suatu negara. Proses perekayasaan akuntansi dapat dilukiskan pada gambar berikut ini .
Selengkapnya di http://www.4shared.com/office/iXD0sEnR/perekayasaan_pelaporan_keuanga.html

TEORI AKUNTANSI "PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN"

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
IAS 1 menetapkan seluruh persyaratan yang berguna untuk menyajikan laporan keuangan untuk kebutuhan umum, yang menguraikan pedoman untuk strukturnya, dan mendasari persyaratan minimum atas isinya dan pengungkapannya. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomis. Tujuan IAS1  adalah untuk untuk  memastikan informasi yang dapat diperbandingkan dengan menyajikan laporan keuangan entitas periode sebelumnya dan dengan menyajikan laporan keuangan entitas lainnya. Laporan keuangan disusun atas dasar kelangsungan hidup usaha(Going concern). Suatu entitas menyusun laporan keuangannya berdasarkan dasar akuntansi akrual kecuali untuk laporan arus kas. (Ankarat, 2012:21)
1.      Laporan Posisi Keuangan (IAS 1)
Sebelum masuk tentang laporan posisi keuangan, akan lebih baik kita membahas tentang IAS 1 terlebih dahulu.
IAS 1
Tujuan dari IAS 1 ini adalah :
q  Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan entitas lain.
q  IAS 1 ini juga mengatur:
§  persyaratan bagi penyajian laporan keuangan
§  struktur laporan keuangan
§  persyaratan minimum
§  isi laporan keuangan.
Ruang lingkup dari IAS 1 adalah :
q  Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
q  Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah.
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri adalah :
     memberikan informasi mengenai:
     posisi keuangan,
     kinerja keuangan
     arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
     Menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
     menyajikan informasi :
·         aset;    
·         liabilitas;
·         ekuitas;           
·         pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
·         kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan
·         arus kas.
Komponen laporan keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :
  • Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode);
  • Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode;
  • Laporan Perubahan Ekuitas selama periode;
  • Laporan Arus Kas selama periode;
  • Catatan atas Laporan Keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informsi penjelasan lain.
  • Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif, ketika entitas :
         menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif
         membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan
         mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang sama. Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
            Karakteristik umum dari IAS 1 adalah :
  • Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK :
         Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK
         Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi) à tidak sesuai PSAK
  • Kelangsungan usaha; Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi.
  • Akuntansi berbasis akrual
  • Material dan agregasi
§  Saling hapus                à Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu
     PSAK
  • Frekuensi pelaporan    à Tahunan
  • Informasi komparatif  à Periode sebelumnya
  • Konsistensi penyajian à Penyajian dan klasifikasi
(Ankarat, 2012:21-24)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Selengkaonya di http://www.4shared.com/office/nrGIodj6/penyajian_laporan_keuangan.html