Pages

Kamis, 05 September 2013

TEORI AKUNTANSI "Perekayasaan Pelaporan Keuangan Dan Rerangka Konseptual - Lanjutan"

Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Dan Rerangka Konseptual
Pembahasan sebelumnya :
A.    Perekayasaan pelaporan keuangan           
1.      Proses Perekayasaan
2.      Konsep Informasi Akuntansi
3.      Rerangka Konseptual
4.      Prinsip Akuntansi Berterima Umum
B.     Kerangka konseptual
1.      Pengertian dan Sasaran
2.      Manfaat dan Kungsi
3.      Rerangka Konseptual FASB
·         Tujuan pelaporan keuangan
·         Criteria kualitas informasi
·         elemen-element statemen keuangan
·         Pengukuran dan pengakuan
Pembahasan sekarang :
4.      Rerangka Konseptual SAK
      Kerangka konseptual digunakan sebagai pedoman penyusunan standar dalam mengembangkan standar masa mendatang, sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi yang belum diatur dalam standar yang telah ada.
      Penerapan standar oleh manajemen harus menggunakan pertimbangn profesional dalam menentukan kebijakan akuntansi sehingga menghasilkan informasi yang relevan dan andal. Manajemen mempertimbangkan defenisi, kriteria pengakuan, serta konsep pengukuran untuk asset , liabilitas, pendapatan dan beban dalam kerangka konseptual.
Kerangka konseptual di tujukan untuk:
1.      Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya
2.      Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang di atur dalam standar akuntansi keuangan.
3.      Auditor dalm memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan di susun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
4.      Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan.
Kerangka konseptual bukan merupakan standar akuntansi keuangan. Dalam hal ini terjadi pertentangan antar ketentuan standar akuntansi keuangan dengan ketentuan dalam kerangka konseptual, maka ketentuan dalam standar akuntansi keuangan di unggulkan. Penyusunan standar menggunakan kerangka konseptual ini sebagai acuan sehingga di harapkan konflik antar standar  dan kerangka konseptual akan berkurang dengan berlalunya waktu.  Contoh: kerangka konseptual menggunakan konsep harga perolehan dalam mencatat nilai asset,, namun dalam PSAK 19 asset tak berujud menyatakan bahwa pengakuan nilai asset tak berwujud dari kegiatan pengembangan internal di lakukan setelah memenuhi kriteria tertentu. Berdasarkan konsep tersebut  biaya yang telah di keluarkan pada periode seblumnya tidak di kapitalisasi sehingga nilai asset tak berwujud tidak mencerminkan substansi ekonomi nilai perolehan dari asset tak berwujud tersebut.
Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri atas
1.      Pengguna laporan keuangan
2.      Tujuan laporan keuangan
3.      Asumsi dasar
4.      Karakteristik kualitatif
5.      Konsep pengakuan unsur laporan keuangan
6.      Konsep pemeliharaan modal
Informasi keuangan di tujukan untuk pengambilan keputusan bagi para pemakai. Informasi keuangan yang di susun harus memenuhi karakteristik kualitatif, relevan, keandalan, dan dapat di pahami. Agar memiliki kualitas yang Relevan, laporan keuangan harus memiliki niali prediksi, niali konformasi, dan memperhatikan konsep materialitas. Untuk dapat memiliki kualitas keandalan, informasi harus bebas dari bias dengan pertimbangan yang sehat, memperhatikan kelengkapan, serta penyajian yang wajar dengan berpegang pada konsep substansi mengungguli bentuk. Laporan keuangan harus dapat di bandingkan dengan , menjaga prinsip konsistensi dan pengungkapannya. Penyusunan laporan harus memperhatikan faktor tepat waktu, keseimbangan antara karakteristik kualitatif.
Kerangka konseptual mengatur tentang pengakuan dan pengukuran unsur-unsur dalam laporan keuangan. Unsur laporan keuangan yang di jelaskan adalah asset, liabilitas, pendapatan dan beban. Kaidah dalam konseptual  ini di gunakan jika dalam praktek tidak ada standar akuntansi khusus yang mengatur tentang transaksi tersebut. Contoh, pengaturan tentang asset tetap tidak mengikuti peraturan umum dalam kerangka konseptual karena telah ada standar akuntansi yang mengatur yaitu PSAK 16. Namun untuk perlakuan akuntansi biaya dibayar di muka, penyususnan laporan keuangan dapat menggunakan asumsi dasar akrual, konsep umum pengakuan beban sebagai dasar dalam mengakui, dan mengukur biaya di bayar di muka.
Konsep pembiayaan modal menjelaskan dua hal pemeliharaan modal yaitu modal fisik dan modal keuangan. Konsep ini akan mempengaruhi pemahaman tentang laba suatu entitas karena menggunakan sudut pandang yang berbeda. Keberadaan kerangka konseptual yang komprehensif  mempengaruhi arah pengembangan standar akuntansi dimasa mendatang yang akirnya akan mempengaruhi kulitas informasi yang di hasilkan

Keranka konseptual menurut IFRS
Selengkapnya di 


S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar